Butirannya sedikit lebih besar dibandingkan dengan lada biasa. Warnanya hitam dengan rasa pedas dan aroma yang lebih tajam. Siapa sangka rempah ini juga bisa mengobati penyakit. Simak info kompletnya di sini!
Siapa yang tak kenal dengan lada? Rempah berbentuk bulat ini memiliki citarasa yang sedikit pedas dan aroma yang tajam saat bercampur dengan masakan. Lada atau sahang dalam bahasa Banjar merupakan salah satu rempah yang sangat dicari oleh bangsa Eropa sejak jaman dahulu. Di Indonesia, lada banyak di hasilkan di Pulau Bangka.
Menurut jenisnya lada terbagi ke dalam dua jenis, lada putih dan lada hitam. Lada hitam memiliki ukuran dan bentuk yang lebih besar dari lada putih. Dari segi rasa pun sedikit lebih pedas dan aromanya pun cenderung lebih tajam. Di London, ternyata lada hitam ini tak hanya digunakan sebagai bumbu masakan tetapi juga sebagai obat bagi penyakit pigmen kulit yang disebut dengan vitiligo. Menurut para peneliti di London, rasa panas dan pedas dari lada merangsang pertumbuhan pigmentasi dalam kulit.
Sedangkan manfaat untuk kesehatan lainnya, dapat melonggarkan saluran pernapasan dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala. Oleh karena itu masakan yang berbumbu pedas dari lada cocok untuk penderita influenza, kepala pusing, perut kembung dan mual akibat masuk angin.
Biasanya lada dicampurkan ke dalam masakan sebagai bumbu penyedap seperti saus steak, soup, dan kadang sebagai taburan iga bakar atau daging steak. Kalau yang digunakan untuk masakan sehari-hari biasanya menggunakan lada putih karena rasa pedasnya tak terlampau tajam.
Kini lada hitam maupun lada putih sudah tersedia dalam kemasan siap pakai. Tapi biasanya kalau cara menyimpannya tidak benar, aromanya akan hilang. Usahakan menyimpan lada dalam wadah kering dan tertutup rapat sehingga aroma dan rasanya tetap terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar